Remaja?
Remaja memiliki pengertian sifat
muda atau mulai dewasa. Maksudnya peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa.
Usianya sekitar 10-14 tahun (remaja awal) dan 15-20 tahun (remaja akhir). Usia
remaja merupakan usia emas dalam fase kehidupan. Di usia ini mulai terjadi
perkembangan dari segi fisik dan psikisnya.
Perkembangan fisik remaja
ditandai dengan perubahan bentuk yang mulai tampak. Misalnya untuk wanita
ditandai dengan tumbuhnya payudara dan mengalami menstruasi sebagai pertanda
bahwa sistim reproduksinya sudah mulai aktif. Bagi laki-laki perubahannya
terletak pada suara yang membesar, otot mulai terlihat dan kekar, serta fisik
lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya hormon testosteron. Munculnya jakun
di kerongkongan juga akan dialami bagi setiap laki-laki terutama setelah
dikhitan. Perubahan ini terjadi saat mulainya masa pubertas hingga anak-anak
telah dinyatakan sebagai remaja.
Selain fisik, perkembangan remaja
juga terjadi pada psikisnya. Banyak perubahan sikap dan pola pikir remaja. Hal
inilah yang akan menjadi permasalahan serius bagi remaja dan lingkungannya. Ada
sisi baik sekaligus menyimpang jika perubahan ini tidak terkendali. Masa remaja
merupakan masa untuk mencari jati diri. Ketergantungan terhadap orang tua sudah
mulai luntur. Mereka lebih percaya terhadap lingkungannya. Kedekatan dan
loyalitas terhadap kelompoknya akan mengurangi kedekatan dengan orang tua. Selain
itu, remaja juga memiliki tingkatan emosi yang tinggi. Sifat ambisius dan
optimis sudah melekat pada setiap diri remaja. Bahkan tingkatan emosi yang
berlebihan akan mengakibatkan emosi tak terkendali sehingga bisa menimbulkan
perselisihan di antara mereka. Hal ini karena mereka cenderung sensitif dan labil.
Mereka menganggap bahwa mereka lebih baik dari yang lain.. Sifat-sifat inilah
yang perlu dicermati karena bisa mengarah ke perbuatan yang positif dan
negatif.
Remaja itu Positif
atau Negatif?
Darah muda darahnya para remaja, yang selalu merasa gagah dan tak
pernah mau mengalah. Masa muda masa yang berapi-api dan maunya menang sendiri
walau kalah tak peduli. Itulah cuplikan lirik lagu yang menggambarkan masa
remaja terutama psikisnya. Artinya masa remaja merupakan masa-masa yang penuh
pengawasan. Jika tidak diawasi dan dikendalkan dampaknya akan buruk tidak hanya
bagi remaja iersebut tapi juga bagi lingkungan sekitar. Ibarat alur cerita masa
remaja merupakan fase menuju konflik (mulai terjadinya konflik).
Ada sebuah ungkapan, kecil dimanja-manja, remaja foya-foya, tua
kaya raya dan mati masuk surga. Masa remaja merupakan masa foya-foya. Tak
ada kamus menderita dalam remaja. Semua dilalui dengan gembira sehingga
terkesan semau gue. Hal inilah yang
bisa membawa para remaja menuju masalahnya yaitu tawuran, mengonsumsi obat-obat
terlarang, free sex, dan perbuatan-perbuatan menyimpang lainnya. Bagi sebagian
remaja hal itu seperti sebuah “tradisi“ yang harus dilestarikan karena sudah
melekat pada diri mereka.
Namun, tidak semua remaja yang
memiliki sifat negatif. Masa yang berapi-api tidak hanya menghasilkan emosi
tetapi juga prestasi, mulai lingkup lokal hingga ajang internasional. Banyak
remaja khususnya remaja Indonesia yang menorehkan karya dan mengharumkan nama
bangsa. Contoh yang terbaru yaitu menggeliatnya para remaja di SMK yang
berlomba membuat produk transportasi mulai dari mobil hingga pesawat. Selain
itu kalungan medali emas tak penah lepas dari para remaja yang juara di
berbagai olimpiade ilmu pengetahuan di level internasional. Itulah remaja, masa-masa
yang terdapat dua sisi.
Remaja = Sekolah
Dunia remaja dan dunia sekolah
seperti tak terpisahkan. Namanya remaja harus sekolah dan sekolah isinya penuh
remaja. Meskipun ada juga remaja yang tidak sekolah karena biaya. Intinya usia
remaja sama dengan usia sekolah. Peran sekolah untuk mengembangkan para remaja
sangat penting. Ibarat pewayangan, sekolah sebagai kawah candradimukanya yaitu
tempat untuk mengolah agar siswa remaja bisa memiliki potensi dan prestasi.
Fungsi sekolah sebagai tempat untuk melatih siswa
bersosialisasi dan mengembangkan pola pikir. Iinterkasi teman sebaya juga
banyak terjadi di rumah karena lebih dari separuh waktunya dihabiskan di
sekolah. Seragam sekolah lebih sering melekat di tubuhnya dan menjadi ciri khas
sekaligus kebanggaan remaja. Interaksi dengan teman sekolah tak jarang
menciptakan sebuah komunitas. Remaja sangat bangga dengan komunitas. Kebanggaan
yang berlebihan inilah yang rawan menimbulkan konflik. Contoh konkritnya adalah
tawuran antar pelajar yang ditimbulkan karena masalah sepele atau saling ejek.
Remaja sangat rentan emosi. Bila temannya satu kominitas diejek maka yang
lainnya akan ikut tersinggung.
Selain menemukan komunitas, sekolah juga sebagai tempat
mengembangkan pola pikir di bidang kreativitas dan akademik. Di bidang
kreativitas, contoh konkritnya yaitu acara yang diadakan SMA Negeri 8 Malang
melalui kegiatan untuk memperingati HUT Smanrihasta. Berbagai perlombaan untuk mengembangkan
potensi remaja diadakan. Mulai dari bidang bahasa, olahraga, seni, dan kreativitas
yang lain. Semua yang terlibat di sini adalah remaja. Mulai dari panitia lomba
hingga peserta lomba juga dari kalangan remaja berbagai sekolah. Kegitan-kegiatan seperti inilah yang bisa
menjadi wahana bagi remaja untuk mengembangkan kreativitasnya dalam hal yang
positif.
Banyak prestasi yang diukir remaja juga melalui sekolah.
Mulai dari prestasi akademik dan nonakademik. Sering juga remaja mengharumkan
nama bangsa melalui prestasinya di bidang olimpiade ilmu pengetahuan. Tak
jarang juga remaja membuat prestasi yang membanggakan sekolah malalui olahraga.
Selain itu, yang lebih membanggakan lagi adalah remaja SMK yang biasanya
identik dengan tawuran bisa menciptakan produk skala nasional, yaitu mobil dan
pesawat SMK.
Dari beberapa hal di atas, sekolah ternyata tempat yang
sangat tepat bagi remaja untuk mengembangkan segala potensi dirinya. Sangat
janggal bila remaja tidak sekolah. Semangat bersekolah harus ditanamkan bagi
setiap remaja. Ayo sekolah!
Remaja 2013 itu… .
1. Beriman
dan bertaqwa
Ternyata kiamat tidak jadi. Nah, ini
seharusnya menjadi pelajaran bagi kalian untuk sebegar bertaubat kepada Tuhan
karena kalian telah diberi kesempatan kedua untuk hidup lebih baik.
2. Sayang
orang tua
Kalau kita mengalami musibah, siapa orang
pertama meneteskan air mata?
Teman dekat? (pasti menjauh dan cari teman
yang bahagia)
Pacar? (gak mungkin, mending dia cari
gebetan baru biar gak repot)
Jawabannya adalah orang tua. Merakalah yang
masih rela menolong anaknya meski sering kita anggap kolot, diktator, kuno, tak
peduli, dll. Sebelum kalian jadi “batu” kembalilah ke pangkuan orang tua
3. Kritis
tapi gak egois
Remaja harus kritis untuk memberikan
masukan dan solusi setiap permasalahan. Ini menandakan perkembangan pola pikir.
Namun, jangan memaksakan diri jika ingin memberi saran.
4. Hidup
sehat hindari maksiat
Hidup teratur, banyak istirahat, banyak
olahraga, dan banyak aktivitas yang berguna akan menghindarkan kalian ke jalan
maksiat
5. Meski
gaptek tapi intelek.
Mengikuti perkembangan teknologi nggak
harus memiliki terutama alat kmunikasi. Nggak punya BB bukan berarti kita nggak
punya HP kan. Cukup pengetahuan luas dan cerdas yang harus dimiliki.
6. Meski
kuper jangan minder
Dianggap nggak gaul? Tenang saja. Apa sih
ukuran gaul? Lebih percaya diri menciptakan pergaulan yang positif.
7. Anti
anarki sosial tinggi
Menyelesaikan masalah ndak harus dengan
anarki. Utamakan sikap saling menghargai dan jiwa sosial yang tinggi.
8. Anti
galau
Hari gini masih galau? Nggak jamannya bro.
Masalah memang selalu melanda tapi tidak harus disikapi dengan menyerah dan
pasrah sehingga kita kalah oleh perasaan. Masa manusia kalah sama provider yang
ada anti galaunya?
9. Anti
narkoba
Kalau ini harus serius. Jangan dekat apa
lagi nyoba yang namanya narkoba. Ini bukan menyelasaikan masalah tapi nambah
masalah.
10. Anti
virus
Nggak cuma virus HIV, tapi juga virus
kecil-kecil seperti virus malas, virus alay, dan virus Korea. Wajib menjadi
pribadi yang rajin, tegas, dan memiliki jati diri. Jangan hanya jadi pengikut
tapi juga harus jadi pelopor.
11. Berprestasi
Meski berat tapi bukan mustahil. Hidup harus
punya tujuan dan target. Banyak peluang untuk bisa berprestasi. Mulai dari
bidang pengetahuan, keterampilan, komunitas, atau olahraga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar